Mobil Bahan Bakar Air di Indonesia 1 litter 80 KM

mobil bahan bakar air
mobil bahan bakar air

Penemuan insinyur otomotif asal Jepang ini patut diacungi jempol, ia berhasil membuat mobil bertenaga air yang mampu menempuh jarak 80 kilometer hanya dengan 1 liter air. Dan yang paling utama adalah air yang digunakan tidak hanya air kelapa, tetapi juga air sungai, air laut, dan air teh.
Menurut kantor berita Reuters, QC Hirosawa, direktur pelaksana produksi mobil bertenaga air, mengatakan dalam konferensi pers. “Mobil akan terus berjalan dengan botol air. Dan untuk efisiensi, mobil ini juga tidak perlu membangun terminal SPBU.” dia berkata.

Dalam sebuah percobaan dari Osaka, Jepang, sebuah mobil berbasis air yang diubah menjadi hidrogen untuk tenaga listrik menghabiskan 1 liter air saat melaju dengan kecepatan 80 kilometer per jam.

Mobil bahan bakar hidrogen dari air
Seorang pria bernama Stanley Meyer mematenkan penemuan ini di Amerika Serikat di bawah Paten AS No. 4936-961. Dalam hak patennya yang berjudul Method for the Production of a Fuel Gas, Mayer mengklaim bahwa water fuel cell yang terkenal memiliki kemampuan untuk memecah molekul air (H2O) menjadi hidrogen (H2) dan oksigen. (O2)

Mantap, mobil bertenaga air ini konsumsi 1L/80km

Baca juga : Mobil Bahan Bakar Air di Indonesia 1 litter 80 KM

Mobil bahan bakar minyak sawit

Institut Teknologi Sumatera (ITERA) telah mengembangkan kendaraan baru berbahan dasar minyak sawit murni. Penggunaan minyak sawit menjadi solusi alternatif atas sulitnya mencari bahan bakar minyak di daerah terpencil.

Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan berbagai inisiatif untuk mengembangkan penelitian berbasis kelapa sawit. Salah satunya adalah mobil desa bernama CEPOV-ITERA-1 yang menggunakan minyak sawit olahan sebagai bahan bakarnya. Pengembangan kendaraan ini akan dimulai pada November 2021.

“Mulai November 2021, kelompok sudah mulai mengembangkan mobil desa yang dibangun sesuai kebutuhan masyarakat desa sebagai kendaraan tangguh untuk mengangkut hasil alam yang menggunakan minyak sawit murni sebagai bahan bakarnya,” ujarnya. Rico Aditya Prahmana.ST, M.Si., Ketua Tim Gedung CEPOV ITERA-1, Jawaban Tertulis.

Rico Aditya rKajian ini Rektor ITERA Prof. Mitra Djamal, dan Associate Professor Rektor AITERA. Tolak Huanda Puradimaja. Sejak saat itu, ITERA menjalin kerja sama yang erat dengan ITB, yaitu melalui Dr. Insinyur Ir. Iman Kartolaksono Rexovardojo – FTMD ITB dan Dr. Ir. Tirto Prakoso, ST, M.Eng. FTI-ITB kemudian dibentuk dari akronim CEPPOV Studi Kendaraan Desa.

Ia menjelaskan, penelitian ini menemukan pentingnya transportasi desa yang ramah lingkungan dengan menggunakan minyak nabati yang banyak diproduksi, dalam hal ini minyak kelapa sawit. Saat ini minyak sawit dapat digunakan sebagai bahan bakar setelah dikonversi menjadi biodiesel, sehingga jika kita memotong proses konversi (dengan menggunakan minyak sawit langsung) akan mengurangi biaya produksi dan mendukung peningkatan ekonomi desa melalui transportasi.

“Kedepan desa akan mendukung perekonomian kota dan transformasi sosial, budaya dan ekonomi masyarakat akan terjadi dari desa. Oleh karena itu, ITERA berperan dalam proses transformasi penelitian mobil desa ini,” ujarnya. dijelaskan.

Lantas apa saja spesifikasi dari CEPOV-ITERA-1? Mobil desa ini menggunakan mesin diesel 7 HP yang telah diupgrade. Kecepatan rata-rata adalah 20 km/jam. Dan untuk 1 liter konsumsi bahan bakar minyak sawit murni dapat menempuh jarak 10 kilometer.

Dalam website ITERA dijelaskan bahwa CEPOV ITERA-1 berhak menggunakan minyak sawit murni sebagai bahan bakar. Berdasarkan hasil pengujian Laboratorium Konversi Energi ITERA, mobil CEPOV ITERA-1 dapat menempuh jarak 10 kilometer untuk setiap 1 liter bahan bakar minyak sawit murni.

Karena minyak sawit murni yang digunakan sebagai bahan bakar dalam proses produksi tidak harus diubah menjadi biodiesel, sehingga menghemat biaya produksi. Produksi minyak sawit murni dilakukan dengan menekan dan memurnikan inti sawit selama proses pemurnian untuk menghilangkan resin fosfolipid dan zat lain yang terbawa selama proses pengepresan. Berdasarkan perlakuan laboratorium, 1 liter minyak sawit mentah atau CPO dapat menghasilkan hingga 800 ml atau 80% minyak sawit murni atau PPO.

Baca juga  : Harga mobil listrik Dibawah 100 Juta

“Memang minyak sawit murni yang digunakan harus melalui proses degradasi dan penghancuran[netralisasi],” terangnya.

Ada dua tantangan dalam pengembangan penelitian mobil desa. Pertama, pengembangan mobil sawit bersih, khususnya reaktor portabel, membutuhkan dana yang cukup untuk membuat sawit bersih yang mudah diangkut ke pedesaan.

Kedua, melakukan sosialisasi dan sosialisasi kepada masyarakat khususnya di desa-desa agar dapat menggunakan mobil berbahan dasar sawit murni dan memproduksi bahan bakarnya sendiri.

Ia menjelaskan, Ricoh akan terus membangun CEPOV-ITERA-1, termasuk pengembangan reaktor yang mampu menghasilkan minimal 50 liter minyak sawit murni per hari. Dan mobil desa ini disempurnakan dengan menambah pompa air, hauler, genset untuk membantu pekerjaan petani dan mengaplikasikan mesin diesel pada berbagai mesin produksi.

“Saat ini kami sedang dalam proses penjajakan kerjasama dengan beberapa UMKM untuk proses pembuatan mobil desa, termasuk penjajakan kerjasama dengan IOI Automotive Institute Indonesia,” ujar Rico.

Rektor Itera Profesor Dr.-ing. dr. Ir. Mitra Djamal IPU., dalam situs resmi ITERA, menyambut baik mobil desa ramah lingkungan yang dikembangkan oleh ITERA, yang merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat pedesaan yang sulit mengakses bahan bakar seperti solar atau bensin di pedesaan dan kurangnya dari pasokan bahan bakar.

Selain itu, menurut rektor CEPOV, ITERA-1 juga menjadi solusi untuk mengembangkan kendaraan berbahan bakar non-fosil yang lebih ramah lingkungan. Kedepannya, ITERA akan mengembangkan mobil desa yang saat ini masih dalam tahap prototipe dan memasarkannya dengan harga terjangkau, mulai dari desa di Lampung hingga desa di Sumatera.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *